Peran Komunikasi Pemasaran
Dalam operasional perusahaan komunikasi pemasaran
memiliki peran yang sangat penting, seperti yang disampaikan Philip Kotler
&Kevin Lane Killer dalam sebuah organisasi atau perusahaan komunikasi
pemasaran memiliki peranan memberikan informasi, membujuk, mengingatkan kon
sumen – secara langsung maupun tidak langsung – tentang produk dan merek yang
dijual. Komunikasi pemasaran melaksanakan banyak fungsi kepada konsumen atau
pasar sasaran terutama memberitahu dan memper lihatkan sputar bagaimana dan
mengapa produk itu digunakan, siapa pasar sasarannya, dimana dan kapan produk
itu dapat diperoleh. Lingkungan komunikasi pemasaran sesuai dengan perkem
bangan teknologi proses komunikasi juga mengalami perubahan, seperti halnya akhir-akhir
ini maraknya perkembangan internat. Tentunya ini juga akan berpengaruh terhadap
konsumen dalam memperoleh informasi suatu produk.
Komunikasi pemasaran mampu membentuk ekuitas merek
dan penjualan produk. Memang dikatakan oleh Kotler & Keller, dalam perkembangan
lingkungan komunikasi pemasaran yang perubahannya sangat cepat komunikasi
pemasaran melalui iklan bukanlah satu-satunya atau bahkan yang paling penting
dalam membentuk ekuitas merek dan mendorong penjualan, namun dengan melalui
bauran komunikasi pemasaran yang dilaksanakan secara terintegrasi dapat
meningkatkan ekuitas dan mendoronga penjualan, bahkan dengan meluasnya
komunikasi ini dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Bauran komunikasi
pemasaran (marketing communication mix) agar dapat mendorong efektifitas
dan efisiensi komunikasi pemasaran terdiri dari delapan model komunikasi utama
(Kotler & Keller, 2009), antara lain :
- Iklan, yaitu semua bentuk terbayar dari presentasi non personal dan promosi ide, barang atau jasa melalui sponsor yang jelas.
- Promosi penjualan, berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong percoba an atau pembelian produk atau jasa.
- Acara dan pengalaman, kegiatan dan program yang diseponsori perusahaan yang dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau interaksi yang berhubungan dengan merek tertentu.
- Hubungan masyarakat dan publisitas, beragam program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk individunya.
- Pemasaran langsung,penggunaan surat, telepon, facsimile, e-mail, atau internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau memintan respons atau dialog dari pelanggan dan prospek tertentu.
- Pemasaran interaktif, kegiatan dan program online yang dirancang untuk melibatkan pelanggan atau prospek secara langsung atau tidak langsung meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra, atau menciptakan penjualan produk dan jasa.
- Pemasaran dari mulut ke mulut, komuni kasi lisan, tertulis, dan elektronik antar masyarakat yang berhubungan dengan keunggulan atau pengalaman membeli atau menggunakan produk atau jasa.
- Penjualan personel, interaksi tatap muka dengan satu atau lebih pembeli prospektif untuk tujuan melakukan presentasi, menjawab pertayaan, dan pengadaan pesanan.
Kerangka dasar komunikasi pemasar an oleh perusahaan
dapat dirahkan untuk mempengaruhi konsumen terhadap gaya, dan harga produk,
bentuk dan warna kemasan, sikap dan cara berpakaian wiraniaga, dekorasi toko,
sebagai bentuk komunikasi kepada pembeli. Kotler & Keller (2009),
mengambarkan unsur-unsur dalam kerangka dasar komunikasi umum sebagai alat
komunikasi antara pemasar dengan pembeli, seperti pada tabel 1.
Kegiatan komunikasi pemasaran juga memiliki peran yang
sangat penting dalam membentuk ekuitas merek dan mendorong efektivitas dan
efisiensi penjualan suatu produk. Misalnya dengan cara menciptakan kesadaran
tentang merek, menciptakan penilaian atau perasaan tentang merek yang positif,
dan dapat memfasilitasi koneksi merek-konsumen yang lebih kuat. Menurut Philip
Kotler & Kevin Lane Keller (2009), membangun merek melalui komunikasi
pemasaran terintegrasi, seperti pada gambar 1.
- Mengembangkan Komunikasi Pemasaran.
- Mengindentifikasi pasar sasaran.
Indentifikasi pasar sasaran pada pengem bangan
komunikasi pemasaran, tujuan dasarnya adalah untuk mengetahui siapakah
sebenarnya pasar sasaran dari sebuah aktifitas pemasaran tersebut. Apakah
mereka pembeli potensial produk perusahaan, pengguna, pengambil keputusan, atau
bahkan kelompok yang memberi pengaruh kepada konsumen potensial. Selanjutnya
juga perlu dilihat apakah pasar sasaran tersbut setia pada merek perusahaan,
ataukah kepada pesaing. Jawaban yang diperoleh akan menentukan strategi
komunikasi pemasaran yang harus dilakukan. Selebihnya atas dasar jawaban yang
diperoleh, akhirnya juga dapat dilakukan analisis citra guna memberikan
pandangan lebih jauh, berdasarkan profil pasar sasaran terhadap pengetahuan
merek.
Komunikasi Pemasaran Terinte grasi Untuk Membangun
Ekuitas Merek (Philip Kotler & Kevin Lane Keller, 2009).
- Menentukan tujuan komunikasi.
Menentukan tujuan komunikasi pemasar an sangat
diperlukan agar proses komunikasi yang dilakukan dalam menawarkan suatu produk
perusahaan dapat secara efektif diterima oleh konsumennya. Sesuai dengan model
hirarki pengaruh, Rossiter dan Percy mengindentifikasi empat kemungkinan tujuan
komunikasi pemasaran seperti sebagai berikut :
- § Kebutuhan kategori, menentukan produk atau jasa yang diperlukan untuk mengalihkan atau memuaskan perbe daan anggapan antara keadaan motivasi onal saat ini dan keadaan emosional yang diinginkan.
- § Keadaan merek, kemampuan untuk mengindentifikasi merek dalam kategori dengan cukup rinci untuk melakukan pembelian. Pengakuan lebih mudah dicapai dibandingkan ingatan konsu men.
- § Sikap merek, mengevaluasi merek dengan memperhatikan kemampuan anggapannya untuk memenuhi kebutuhan relevan saat ini. Kebutuhan merek relevan mungkin berorientasi negative atau berorientasi positif (gratifikasi indra, stimulasi intelektual, atau persetujuan social).
- § Maksud pembelian merek, Instruksi mandiri untuk membeli merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian. Tawaran promosi dalam bentuk kupon, atau penawaran dua untuk satu mendorong konsumen melakukan komitmen mental untuk mengambil produk.
- Merancang komunikasi.
Setelah dapat diketahui indentifikasi pasar sasaran,
dan tujuan komunikasi pema saran, selanjutnya pemasar dapat meran cang
komunikasi pemasaran dengan tujuan dapat mencapai respon yang diinginkan.
Menurut Kotler & Keller, paling tidak ada tiga kaidah untuk mencapai respon
yang dinginkan, antara lain :
- § Strategi pesan, manajemen mencari daya tarik, tema, atau ide yang terkait dengan positioning merek dan membantu menentukan titik paritas atau titik perbedaan. John Maloney, melihat pembeli mengharap satu dari empat jenis penghargaan dari produk; kepuasan rasional, indra, social, dan ego. Pembeli dapat mevisualisasikan penghargaan ini dari pengalaman hasil penggunaan, pengalaman produk ketika digunakan, atau penggunaan penga laman incidental.
- § Strategi kreatif, efektifitas komunikasi pemasaran tergantung pada bagaimana sebuah pesan diekspresikan, dan juga kandungan pesan itu sendiri. Jika komunikasi itu tidak efektif, komunikasi itu bisa berarti pesan yang salah digunakan, atau pesan yang benar diekspresikan dengan buruk. Untuk itu dapat kita golongkan sebagai daya tarik informasional (informational), dan transpormasional (transpormational).
- § Sumber pesan, banyak komunikasi pemasaran tidak menggunakan sumber di luar perusahaan. Komunikasi lainnya menggunakan orang terkenal atau orang tidak terkenal. Sumber pesan tentunya di keluarkan dari yang menarik pasar sasaran agar dapat berkontribusi lang sung pada efektifitas komunikasi pemasaran. Semakin efektif dalam mengkaitkan sumber pesan yang menarik pasar sasaran terhadap produk yang ditawarkan, maka respon dari pasar sasaran dapat dilihat hasilnya.
- Memilih saluran komunikasi pemasaran.
Saluran komunikasi pemasaran pada dasarnya dapat
dibedakan menjadi dua antara lain :
- § Saluran komunikasi pribadi (personal communication channels), dua orang atau lebih berkomunikasi melalui tatap muka, telepon, e-mail. Di sini kita dapat menarik perbedaan antara saluran komunikasi, penasehat, ahli, dan social. Studi yang dilakukan oleh Burson-Marsteler dan Roper Starch Worlwide, menemukan bahwa rata-rata berita dari mulu ke mulut seseorang cenderung berpengaruh pada sikap pembelian dan dua orang lainnya. Jadi Kotler & Keller mengatakan bahwa komunikasi pribadi berpengaruh pada dua situasi yaitu; pada saat harga tinggi akan berpengaruh kurang bagus karena berisiko konsumen tidak mau beli, dan sebalikknya, yang jelas sering orang meminta rekomendasi terhadap suatu produk dari seorang atau beberapa orang lain.
- § Saluran komunikasi non pribadi, yaitu saluran komunikasi yang diarahkan kepada banyak orang misalnya melalui media, promosi penjualan, acara-acara tertentu, serta hubungan masyarakat (public relation / PR). Saluran komuni kasi melalui hubungan masyarakat pada prisipnya meliputi dua arah yaitu; bersifat internal ditujukan kepada para staf dan seluruh pegawai, dan secara exsternal ditujukan kepada masyarakat luas sebagai pasar sasaran.
- Bauran Komunikasi Pemasaran.
Bauran komunikasi pemasaran pada prinsip nya
komunikasi pemasaran yang meng gunakan berbagai macam kegiatan dengan tujuan
mengefektifkan dan mengefisiensikan proses komunikasi pemasaran. Bauran komu
nikasi pemasaran dapat menggunakan delapan model komunikasi utama, yaitu :
- § Iklan, menjangkau pembeli yang tersebar luas secara geografis, dan dapat bersifat pengulangan, penguatan ekspresivitas, dan impersonalitas.
- § Promosi penjualan, dengan mengunakan potongan harga, doskon, hadiah, vocher, dll guna menarik perhatian pembeli.
- § Hubungan masyarakat dan publisitas, hal ini sangat tepat pada situasi bila pasar memiliki persepsi yang tidak sesuai dari yang dinginkan oleh pemasar. Kotlet & Keller menjelaskan ada tiga kualitas yang berbeda, antara lain ; kredebilitas tinggi, kemampuan untuk mencapai pembeli, dan dramatisasi.
- § Acara dan pengalaman, keuntungannya adalah; relevan, melibatkan, implisit.
- § Pemasaran langsung, memiliki banyak bentuk antara lain; melalui telepon, on-line, dan lainnya.
- § Pemasaran interaktif, memiliki tiga karakteristik antara lain; penyesuaian, terkini, interaktif.
- § Pemasaran dari mulut ke mulut, hal ini dapat bersifat on-line atau of-line, dimana memiliki tiga karakteristik antara lain; kredibel, pribadi, tepat waktu.
- § Penjualan personal. Model ini paling efektif terutama pada tahap pembentukan pembelian selanjynya, terutama dalam membentuk preferensi, kenyakinan, dan tindakan dua orang atau lebih. Model ini memiliki tiga kekuatan antara lain; interaksi pribadi, pengembangan, dan respon.
- 4. Strategi Marketing Public Relation (MPR)
Strategi ini merupakan penempatan misi perusahaan atau
penetapan sasaran organisasi dengan mengingat kekuatan eksternal dan internal,
perumusan kebijaksanaan dan strategi tertentu untuk mencapai sasaran dan
memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama
organisasi akan tercapai. Dari pengertian-pengertian tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa Marketing Public Relations merupakan perpaduan
pelaksanaan program dan strategi pemasaran (Marketing Strategi
Implementation) dengan aktivitas program kerja PR (Work Program of
Public Relations). Dalam pelaksanaanya terdapat tiga strategi penting dalam
Marketing Public Relations, (Saka, 1994:99) yaitu Push Strategy (strategi
mendorong), Pull Strategy (strategi menarik), Pass Strategy (strategi
mempengaruhi).
- Push Strategy (Strategi Mendorong).
Strategi ini merupakan strategi yang digunakan untuk
mendorong mengenai prospek terhadap produk/jasa baru perusahaan agar diterima
oleh masyarakat. Pada strategi ini public relations memiliki kekuatan
untuk mendorong berhasilnya pemasaran.
- Pull Strategy (Strategi Menarik)
Pada strategi ini public relations memiliki dan
harus mengembangkan kekuatan untuk menarik perhatian publik. Strategi ini
digunakan untuk menarik publik agar mereka tetap menggunakan produk/jasa
perusahaan. Jika strategi ini efektif, maka akan banyak konsumen yang bertanya
ke pengecer tentang produk tersebut. Perangkat dari pull strategy ini
biasanya adalah media massa, media khusus, event sponsorship, program
audiens khusus, dan lain sebagainya.
- Pass Strategy (Strategi Mempengaruhi).
Strategi ini digunakan untuk mempengaru hi gatekeeper
orang ketiga agar mendu kung dan mendorong publik untuk membeli atau tidak dari
produk/jasa perusahaan. Salah satu kegiatan strategi yang dapat mempengaruhi
khalayak adalah mengadakan kegiatan (special event) dengan
mengundang para bintang tamu terkenal. Selain itu dengan menerima tamu
kehormatan Negara untuk menginap dan menikmati fasilitas yang diberikan. Dapat
dipahami bahwa, ketiga strategi tersebut sangat penting karena strategi ini
dapat menarik pembeli/ konsumen. Dalam menjalankan strategi-strategi Marketing
Public Relations biasanya perusahaan memanfaatkan publisitas melalui
media massa dan mengandalkan kepercayan massa untuk menarik simpati publik.
Merujuk dari pendapat Philip Kotler dalam Kasali (1994:12)
yang menampilkan gagasan Mega Marketing, yaitu dengan memasukkan unsur
dua “P” baru. Bila sebelumnya hanya “4P” (Product Price.
Place, Promotions), maka dua unsur tambahan tersebut adalah (Power dan
Public Relations), sehingga selanjutnya menjadi formula 6P.
Artinya untuk pola 4P itu sifatnya konvensial,
mudah dikontrol karena korelasi atau hubungan komponen yang berwujud dan dapat
diukur. Sedangkan untuk 2P (power) yaitu kekuatan opini, persepsi,
tanggapan, dan tujuan yang hendak dicapai oleh PR sulit diukur dan masalah
citra atau kepercayaan itu hasilnya sulit untuk diketahui tolok ukurnya dan
sulit dikontrol karena bersifat kualitatif (Ardianto,
2004:33). Rumusan PENCILS yang biasa dilakukan dalam
kegiatan MPR Ruslan (2000:13-15), yaitu :
- a. Publication (Publikasi dan Publis itas).
Setiap fungsi dan tugas PR adalah menyelenggarakan
publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang
aktivitas atau kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas untuk diketahui
oleh publik. Dalam hal ini, tugas PR adalah menciptakan berita untuk mencari
publisitas melalui kerja sama dengan pihak pers/wartawan dengan tujuan
menguntungkan citra lembaga atau organisasi yang diwakilinya. Diketahui bahwa
setiap fungsi Public Relations adalah menyelengga rakan publikasi.
Publikasi tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mendapat citra positif
perusahaan, serta dapat juga meningkatkan pengetahuan mengenai perusahaan.
- b. Event (Penyusunan program acara).
Merancang acara tertentu atau lebih dikenal dengan
peristiwa khusus (special event) yang dipilih dalam jangka waktu,
tempat, dan objek tertentu yang khusus sifatnya utnuk mempengaruhi opini
publik. Beberapa jenis kegiatannya termasuk Callender Event, Special
Event, dan Moment Event.
- c. News (Menciptakan berita).
Berupaya menciptakan berita melalui press release,
news letter dan bulletin dan lain-lain yang biasanya mengacu teknis
penulisan 5W+1H (who, what, where, when, why, dan how) dengan
sistematika penulisan “piramida terbalik”. Untuk itulah mau tidak mau
harus mempunyai kemampuan untuk menulis, karena sebagian besar tugasnya untuk
tulis-menulis (PR writing), khususnya dalam menciptakan publisitas.
- d. Community involvement (Kepedulian nya pada komunitas).
Keterlibatan tugas sehari-hari seorang Public
Relations Officer adalah mengadakan kontak sosial dengan kelompok
masyarakat tertentu untuk menjaga hubungan baik (community relations and
humanity relations) dengan pihak organisasi atau lembaga yang diwakilinya.
- e. Inform or image (Memberitahukan atau meraih citra).
Ada dua fungsi utama dari PR, yaitu memberitahukan
sesuatu kepada public atau menarik perhatian, sehingga diharapkan akan
memperoleh tanggapan berupa citra positif dari suatu proses “nothing”
diupayakan menjadi ‘something’. Dari tidak tahu menjadi tahu, setelah
tahu menjadi suka, dan kemudian diharapkan timbul sesuatu (something)
yaitu berupa citra.
- f. Lobbying and Negotiation (Pende katan dan Bernegosiasi).
Keterampilan untuk melobi secara pendekatan pribadi
dan kemudian kemampuan bernegosiasi sengat dibutuhkan bagi seorang PRO, agar
semua rencana, ide, atau gagasan kegiatan suatu lembaga atau organisasi sebelum
dimasyarakatkan perlu memperoleh dukungan dari individu dan lembaga yang
berpengaruh sehingga timbul saling menguntungkan (win-win solution).
- g. Social Responsibility (Tanggung jawab social).
Aspek tanggung jawab dalam dunia PR adalah cukup
penting, tidak hanya memikirkan keuntungan materi bagi lembaga atau organisasi
serta tokoh yang diwakilinya, tetapi juga kepedulian kepada masyarakat untuk
mencapai sukses dalam memperoleh simpati dan empati dari khalayaknya. Hal ini
dalam fungsi PR (corporate function) terdapat fungsi yang berkaitan
dengan social marketing.
- 5. Strategi Memperluas Pasar
Jauh dibalik penilaian bisnis yang sedang berjalan,
perencanaan strategi harus menentukan bisnis masa depan dan arah bisnis yang
harus dipertimbangkan oleh perusahaan. Dalam merencanakan strategi, manajemen
perusahaan pertama-tama perlu meninjau kembali apakah terdapat peluang lebih
jauh untuk meningkatkan prestasi bisnis yang ada sekarang. Ansoff telah
menyarankan sebuah kerangka yang bermanfaat dalam menentukan strategi, yang
dikenal dengan kisi perluasan produk/pasar (produk market expansion grid)
menunjukkan kisi perluasan produk/pasar. Ada tiga strategi yang dapat
dilaksanakan perusahaan yaitu strategi penerobosan pasar (penetrasi),
strategi pengembangan pasar (ekspansi), dan strategi pengembangan produk
(stay).
- a. Strategi Penerobosan Pasar (Penetra tion).
Di sini perusahaan mencari jalan untuk meningkatkan
pangsa pasar bagi produknya saat ini dalam pasar-pasar mereka sekarang. Ada
tiga cara pokok yang dapat dijalankan oleh perusahaan, yaitu:
- Meningkatkan Jumlah Pembeli Pada Segmen Yang Sama.
Untuk meningkatkan jumlah pembeli, perusahaan harus
memperbesar kesediaan pelanggan untuk membeli produk, atau kedua-duanya.
Kesediaan membeli dapat ditingkatkan dengan memperlihatkan manfaat – manfaat
yang sudah ada pada produk. Kemampuan membeli dapat ditingkat kan dengan
menawarkan pembelian secara kredit, atau mempertinggi kemudahan mendapatkan
produk (dengan memperbanyak distributor, mempersering pengiriman, atau
mengurangi tingkat kehabisan persediaan).
- Menaikkan Frekuensi Pembelian.
Untuk menaikkan frekuensi pembelian biasanya dapat
dicapai dengan memberikan informasi mengenai penggunaan-penggunaan yang baru
untuk suatu produk (meluaskan penggunaan produk).
- Menaikkan Jumlah Pembelian.
Untuk menaikan jumlah pembelian dapat capai dengan
memberikan harga yang lebih rendah, memberikan discount-discount, kemasan
volume khusus, atau pengemasan kembali (repackaging) produk dengan cara
khusus dan lebih memudahkan pemakainnya.
- b. Strategi Pengembangan Pasar (Eks pansi).
Perusahaan perlu mencari pasar-pasar baru yang
kebutuhannya mungkin dapat dipenuhi oleh produk perusahaanya sekarang. Terdapat
tiga cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu :
- Pasar Geografis Baru.
Perusahaan mungkin perlu memperluas kegiatan usahanya
ke lokasi baru pada tingkat regional, nasional, atau internasional.
- Segmen Baru.
Perusahaan perlu menguji apakah terdapat banyak
pemakai potensial di suatu tempat, yang tidak membeli produk, tetapi minatnya
tinggi. Jadi, apabila perusahaan telah menjual produknya ke pasar konsumen,
perusahaan mungkin dapat manjual ke pasar organisasi (segmen baru).
- Evaluasi Operasi.
Perusahaan mungkin perlu mengarah kan strateginya ke
konsumen yang tidak pernah menggunakan atau membeli, agar konsumen tersebut
berminat membeli (evaluasi).
- c. Strategi Pengembangan Produk (Ber tahan/Stay).
Perusahaan perlu memperhatikan kemung kinan
dilaksanakannya pengembangan produk baru atau menyempurnakan produk-produknya
bagi pasarnya yang sekarang. Terdapat empat cara yang dapat dilakukan oleh
perusahaan yaitu :
- High Margin.
Perusahaan mungkin perlu memilihara kepuasan konsumen
terhadap prestasi produk dengan cara mempertahankan citra mutu yang konsisten.
Dengan adanya kepuasan, maka konsumen akan loyal terhadap perusahaan. Jadi
untuk meningkatkan volume penjualan, perusahaan dapat melaksanakan strategi
kualitas tetap harga dinaikkan (high margin) dengan target para konsumen
yang telah loyal.
- Cost Reduction
Dalam meningkatkan volume penju alan perusahaan perlu
menurunkan biaya-biaya produksinya misal dengan mass product, sehingga
harga produk dapat diturunkan dengan kualitas tetap.
- Product Mix
Perusahaan mungkin perlu mengem bangkan produk baru
untuk mening katkan penjualannya, seperti misalnya mengembangkan versi baru,
bentuk atau kemasan baru dan lain-lain.
- Diversifikasi
Perusahaan dapat melaksanakan strategi ini jika
peluang emas telah ditemukan diluar bisnis yang dijalankan saat ini. Dalam
pelaksanaan nya dapat dilakukan melalui tiga jenis diversifikasi antara lain :
strategi diversifikasi fisik, strategi diversifikasi horizontal, strategi
diversifikasi konglomerat.
- d. Media Out of Home.
Bentuk pomosi media luar ruang atau out of home seperti
billboard, papan nama (signboard) , poster dan banner
(spanduk) memberikan peluang promosi untuk dapat menjangkau banyak konsmen
yang biasanya terpasang pada perempatan jalan atau di sisi jalan menghadapi ke
pengemudi kendaraan kini semakin semarak, Billboard sebagai media outdoor
promotion intensitas dan dampaknya akan berbeda dari jenis konstruksi yang
dimiliki, Neon Box dalam ukuran 4m x 8m memiliki impact yang sebanding dengan bilboard
yang berukuran 8m x 16m, mengapa? Hal ini disebabkan neonbox
memberikan rangsangan yang lebih kuat dibanding dengan billboard yang
hanya diterangi oleh beberapa lampu HIPT 400 Watt.
Visual pada outdoor promotion sangat menentukan
keberhasilan kefektifan selalin posisi strategis yang dimiliki. Dalam
perkembangan out of home, gedung juga dapat dijadikan sarana
promosi, khususnya gedung bertingkat dengan penampang kaca pada salah satu sisi
gedung yang menghadap ke jalan dengan menggunakan stiker becklight becklight
yaitu apabila dari dalam gedung visual tidak terlihat sedangkan dari luar
gedung visual terlihat jelas. Kelebihan outdoor dengan jenis bilboard
memngkinkan penggantian pesan berkali-kali tanpa membutuhkan biaya
bongkar pasang yang tinggi. Pelarangan terhadap jalur hijau di sejumlah ruas
jalan yang justru sangat potensial untuk meraih massa yang lebih banyak disebabkan
oleh peraturan pemerintah mengenai ketertiban, keindahan dan estetika Kota.
Namun semakin sempit ruang penenmpatan outdoor akhirnya memunculkan
ide-ide baru dalam out of home media yaitu melalui wall painting pada
sejumlah toko dan bangunan. Sayangnya kelebihan, out of home media dibanding
dengan sebuah tayangan iklan di televisi masih kalah jauh dalam perolehan
cakupan raihan, namun memiliki kelebihan frekuensi yang lebih tinggi, jika pada
iklan di televisi audence dapat melakukan pengabaian pesan dengan
berpindah ke saluran lainnya, maka jika daya rangsangan pada billboard atau
nionbox tinggi pengabaian pesan dapat diperkecil. Setiap kali audence
melalui jalan tersebut dalam sehari menuju ke kantor atau ke pusat pertokoan
maka audence tanpa disadari melihat visual yang terpampang pada billboard
atau neonbox, inilah salah satu kelebihan dari out of home.
Komunikasi pemasaran terkait dengan MPR membagi media
atas beberapa bagian, antara lain :
- a. Media Komunikasi Kelompok.
Media kelompok biasanya dipergunakan pada
kegiatan-kegiatan yang melibatkan kelompok tertentu seminar, diskusi panel,
atau pameran. Seperti disebutkan bahwa exhibition atau pameran juga
menggunakan media kelompok, bentuk media kelompok ini diantarannya adalah video
presentation dalam layar lebar, poster display atau folder. Mengapa
poster dimasukan ke dalam media kelompok? Hal ini disebabkan karena
ukuran dari visual yang cukup kecil dan dan hanya dapat dibaca atau dilihat
dalam ruang yang terbatas. Poster sendiri diproduksi dalam jumlah yang
cukup besar, dengan demikian dibutuhkan penempatan dalam jarak yang dekat
dengan pengunjung. Dalam pemasangan poster pada tembok-tembok dinding rumah
ternyata menghadirkan sebuah problema baru, sehingga poster ini tidak
memperhatikan estetika dan keindahan akam mudah di rusak khususnya oleh pemilik
bangunan atau pemerintah setempat. Kadang-kadang juga terlihat penutupan poster
lainya milik pesaing produk.
- b. Media Komunikasi Personal.
Dalam kegiatan direct selling, komunikasi yang
dilakukan dengan menggunakan media komunikasi personal, dimana sales berhadapan
langsung dengan konsumen atau konsumen mengetahui informasi tentang sebuah
produk berasal dari selebaran, surat, atau facsimile. Ketika seorang
sales berhadapan langsung dengan konsumen, senjata yang selalu disiapkan adalah
beberapa informasi mengenai produk yang biasa disebut sebagai marketing
kits. Catalouge, Company Profile dan folder merupakan bagian dari sebuah marketing
kits termasuk diantarannya form-form perjanjian dan kwitansi
pembelian. Catalogue, company profile dan folder berisi sebagai
informasi yang dibutuhkan oleh konsumen untuk mengetahui sejauh mana kelebihan
sebuah produk dan servis yang ditawarkan.
Nama :
Eka Cipta Wijya
NIM
: 143140807111013
No HP
: 085745471548
0 komentar:
Posting Komentar