Tinjauan Tentang Komunikasi Pemasaran
Terence A. Shimp (2003: 4) mendefinisikan
”Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran
serta penentu suksesnya pemasaran”. Komunikasi pemasaran juga dapat dipahami
dengan menguraikan dua unsur pokoknya, yaitu komunikasi dan pemasaran.
Komunikasi adalah proses pemikiran dan pemahaman yang disampaikan antar
individu atau antara organisasi dengan individu.
Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana
perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara
mereka dengan pelanggannya. Komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi
yang dilakukan oleh pembeli dan penjual. Selain itu juga merupakan kegiatan
yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan
pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk
berbuat lebih baik.
Bentuk-Bentuk Utama dari Komunikasi Pemasaran
Pemasar modern memerlukan lebih dari sekedar
mengembangkan produk yang baik, menetapkan harga yang menarik, dan membuatnya
dapat terjangkau. Perusahaan juga harus berkomunikasi dengan pihak-pihak yang
berkepentingan sekarang dan yang akan datang, serta masyarakat umum. Setiap
perusahaan mau tidak mau harus terjun sebagai komunikator dan promotor.
Menurut Terence A. Shimp (2003) bentuk-bentuk
utama dari komunikasi pemasaran meliputi:
1. Penjualan perorangan (personal selling)
Personal selling adalah bentuk komunikasi
pemasaran antar individu dimana tenaga penjual/ wiraniaga menginformasikan,
mendidik dan melakukan persuasi kepada calon pembeli untuk membeli produk/ jasa
perusahaan. Usaha penjualan ini disederhanakan dengan memberikan diskon
perkenalan kepada pengecer dan meyakinkan mereka melalui iklan, pemberian
contoh produk secara cuma-cuma dan kupon yang dapat mendongkrak penjualan.
2. Iklan (advertising)
Iklan merupakan komunikasi massa melalui surat
kabar, majalah, radio, televisi dan media lain (billboard, internet, dan
sebagainya), atau komunikasi langsung yang didesain khusus untuk pelanggan antar
bisnis (business-to-business) maupun pemakai akhir.
Kedua bentuk komunikasi ini dibiayai oleh
sponsor tertentu (si pengiklan), tetapi dikategorikan sebagai komunikasi massa
(non personal) karena perusahaan sponsor tersebut secara simultan berkomunikasi
dengan penerima pesan yang beraneka ragam, bukan kepada individu tertentu/
personal atau kelompok kecil. Iklan langsung (direct advertising), biasa
disebut pemasaran berdasarkan data base marketing, telah mengalami pertumbuhan
pesat akibat efektifitas komunikasi yang terarah serta teknologi komputer yang
memungkinkan hal itu terjadi.
3. Promosi penjualan (sales promotional)
Promosi penjualan terdiri dari semua kegiatan
pemasaran yang mencoba merangsang terjadinya pembelian dalam waktu yang
singkat. Promosi penjualan yang berorientasi perdagangan memberikan berbagai
jenis bonus untuk meningkatkan respon dari pedagang besar dan pengecer. Promosi
penjualan berorientasi konsumen menggunakan kupon, kontes/ undian, potongan
harga setelah pembelian dan lain-lain.
4. Pemasaran sponsorship (sponsorship
marketing)
Pemasaran sponsorship adalah aplikasi dalam
mempromosikan perusahaan dan merek mereka dengan mengasosiasikan perusahaan
atau salah satu dari merek dengan kegiatan tertentu.
5. Publisitas (publicity)
Publisitas biasanya dilakukan dalam bentuk
berita atau komentar editorial mengenai produk atau jasa dari perusahaan.
Bentuk-bentuk ini dimuat dalam media cetak atau televisi secara gratis karena
perwakilan media menganggap informasi tersebut penting dan layak disampaikan
kepada khalayak mereka. Dengan demikian publisitas tidak dibiayai oleh
perusahaan yang mendapatkan manfaatnya.
6. Komunikasi di tempat pembelian
(point-of-purchase communication)
Komunikasi di tempat pembelian melibatkan
peraga, poster, tanda dan berbagai materi lain yang didesain untuk mempengaruhi
keputusan untuk membeli di tempat pembelian. Secara ringkas manajer komunikasi
pemasaran mempunyai berbagai alat komunikasi yang dapat mereka gunakan.
Pentingnya alat-alat ini dan aplikasinya secara spesifik tergantung kepada
situasi yang harus dihadapi suatu perusahaan dalam suatu perusahaan.
Tujuan Komunikasi Pemasaran
Seluruh usaha komunikasi pemasaran diarahkan
kepada pencapaian satu atau lebih tujuan. Menurut Terence A. Shimp (2003: 160) tujuan-tujuan
komunikasi pemasaran tersebut antara lain:
1. Membangkitkan keinginan terhadap kategori
produk.
Pada akhirnya, setiap organisasi pemasaran
bertujuan untuk meraih konsumen agar memilih produknya dan bukan produk
pesaingnya.
2. Menciptakan kesadaran akan merek.
Setelah keinginan akan suatu kategori produk
tercipta, para pemasar bersaing satu sama lain untuk mendapatkan bagian dari
jumlah total pengeluaran konsumen, setiap pemasar berusaha menciptakan
permintaan sekunder untuk merek tertentu mereka.
3. Mendorong sikap positif dan mempengaruhi
niat membeli.
Setiap pemasar perlu mengarahkan usaha mereka
pada penciptaan kesadaran akan merek dan mempengaruhi sikap serta niat positif
akan merek.
4. Memfasilitasi Pembelian.
Iklan yang efektif, dispay yang menarik di
dalam toko, serta variabel pemasaran lainnya berfungsi untuk memfasilitasi
pembelian dan memberikan solusi atas persoalan yang ditimbulkan oleh variabel
bauran pemasaran non promosi (produk, harga, dan distribusi).
Nama :
Eka Cipta Wijya
NIM
: 143140807111013
No HP
: 085745471548
0 komentar:
Posting Komentar